Featured Post

Apa sih Definisi Akuntansi?

Apa sih Definisi Akuntansi?? -   Banyak pakar ahli mengajukan pengertian tentang akuntansi yang berawal dari bahasa Inggris accountancy . Akuntansi …

PENGENDALIAN DALAM ERA PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN KEUANGAN

PENGENDALIAN DALAM ERA PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN KEUANGAN - Untuk melindungi perusahaannya, maka para manajer senior didorong untuk mendefinisikan ulang bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka yakin bahwa bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.




    System Pengendalian Diagnostik

Salah satu tujuan utama system pengendalian diagnostic adalah bertujuan untuk menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Maka sekali tujuan ditetapkan, tentu penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.

    System Kepercayaan

Perusahaan menggunakan system kepercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang diterapkan oleh karyawannya.

    System Batasan

System ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar, bisa disebut sebagai kekuatan pemikiran negative.

    System Pengendalian Interaktif

System pengendalian interaktif merupakan system informasi formal yang digunakan oleh para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam keputusan bawahan.

    Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian

Para manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang luas dengan menggunakan seluruh unsure pengendalian. Jadi untuk mengkomunikasikan nilai inti, maka mereka mengandalkan system kepercayaan.

Demikian adalah PENGENDALIAN DALAM ERA PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN KEUANGAN, simak berbagai macam artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi. Terima kasih. 

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN PENGENDALIAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN PENGENDALIAN KEUANGAN - Walaupun perincian antar-organisasi bervariasi, akan tetapi fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, dalam perhitungan biaya, serta dividen untuk suatu organisasi. Dana dikumpulkan dari sumber-sumber keuangan eksternal dan dialokasikan untuk penggunaan yang berbeda-beda. Jadi arus dana di dalam perusahaan dipantau. Imbalan untuk sumber-sumber perhitungan ini dapat berupa tingkat pengembalian (return), pembayaran kembali, serta produk dan jasa. lalu apa saja PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN PENGENDALIAN KEUANGAN? 


  

  Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis

Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain pengendalian. Jadi kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu adalah baik atau buruk.

    Relevansi dengan Teori Agensi

Teori agensi menyangkut persoalan “biaya” dimana suatu pendelegasian dengan asumsi keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak nyata.

    Pengelolaan Perubahan

Pengelolaan perubahan adalah sesuat yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan pengendalian. Jadi para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilema bisnis.

Demikian adalah PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN PENGENDALIAN KEUANGAN, simak juga berbagai macam artikel lainnya dalam blog Sistem Informasi Akuntansi ini.

FUNGSI KEUANGAN

FUNGSI KEUANGAN - Walaupun perincian antar-organisasi bervariasi, jadi fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, perhitungan biaya, dan dividen untuk suatu organisasi. Jadi dana dikumpulkan dari sumber-sumber keuangan eksternal dan dialokasikan untuk penggunaan yang berbeda-beda. Kemudian arus dana di dalam perusahaan dipantau. Jadi imbalan untuk sumber-sumber perhitungan ini dapat berupa tingkat pengembalian (return), atau pembayaran kembali, dan juga produk dan jasa. Maka fungsi-fungsi yang sama ini harus dilaksanakan baik di perusahaan bisnis, lalu badan pemerintahan, maupun oranisasi-organisasi nirlaba. Jadi tujuan manajer keuangan adalah membuat rencana guna memperoleh dan menggunakan dana, juga memaksimalkan nilai organisasi. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang terlibat, yakni :



    Dalam perencanaan dan peramalan, maka manajer keuangan berinteraksi dengan para eksekutif yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis umum.

    Manajer keuangan harus memusatkan perhatiannya pada keputusan investasi dan perhitungan biaya, juga segala hal yang berkaitan dengannya. Maka perusahaan yang berhasil biasanya mengalami laju pertumbuhan penjualan yang tinggi sehingga memerlukan dukungan penambahan investasi. Semua manajer keuangan perlu menentukan laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas atas alternatif investasi yang tersedia.

    Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lainnya agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin karena semua keputusan bisnis memiliki dampak keuangan.

    Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal yang merupakan sumber perolehan dana dan tempat surat berharga perusahaan diperdagangkan.

Kesimpulannya adalah, tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan perhitungan biaya. Jadi dalam menjalankan fungsinya, maka manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri.

Demikian adalah FUNGSI KEUANGAN, simak juga berbagai artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini.

PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN

PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN - Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita mendekati abad ke-21. Seperti Radio dan televisi menyajikan cerita-cerita dramatis tentang pertumbuhan dan penurunan perusahaan-perusahaan, untuk pengembalian perusahaan, dan berbagai jenis restrukturisasi perusahaan. Maka untuk memahami perkembangan ini dan ikut serta di dalamnya secara efektif, maka diperlukan pengetahuan mengenai prinsip keuangan.


  PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN

Pentingnya prinsip keuangan ini digarisbawahi dengan adanya perkembangan dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan. Contohnya saja, pada bulan September 1989, Campeau Corporation tidak dapat melunasi pembayaran bunga untuk sebagian utangnya. Saat itu Campeau telah membeli Federated Departement Store dan Aliied Storesebelumnya pada tahun 1989 dengan menanggung utang sebesar $10 miliar. Saat itu Campeau mencari tambahan utang untuk memenuhi pembayaran bunga yang jatuh tempo atas utang yang sudah ada dan mencoba menjual properti-properti utama seperti rangkaian toko serba ada. Yakni Bloomingdale, yakni untuk mengurangi pokok pinjaman.Kegagalan Campeau untuk memenuhi pemenuhan bunganya mengejutkan seluruh pasar obligasi dengan hasil (yield) yang tinggi. Jadi pada bulan Januari 1990, maka operasi realestat Campeau dipisahkan dari operasi toko serba ada ritelnya yang dimasukkan dalam perlindungan kepailitan. Betapa pentingnya sejumlah aspek manajemen keuangan telah ditekankan oleh sejarah Campeau ini (Weston dan Copeland, 1997)

Demikian adalah   PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN, simak juga berbagai macam artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Sistem Informasi Akuntansi - Seputar Jurnal Umum

Seputar Jurnal Umum - Dari sisi proses, maka Akuntasi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pengelompokan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan transaksi keuangan. 6 kegiatan utama dari proses akuntansi ini berarti bahwa ;

- Semua transaksi keuangan harus dicatat dan dibuatkan bukti transaksi.

- Transaksi yang sudah dicatat, lalu diklasifikasikan jenisnya agar mudah dalam pengelompokan. Hal ini tercermin dalam daftar klasifikasi transaksi yang disebut JURNAL. Karena jurnal adalah catatan harian dari transaksi keuangan sekaligus mengklasifikasiannya.

- Transaksi yang sudah diklasifikasikan, selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jenisnya ke dalam sebuah tabel yang disebut akun. Nah, kumpulan akun-akun ini disebut Buku Besar.

- Pada akhir Periode, adanya saldo dari masing-masing akun dibuatkan ringkasan dalam sebuah tabel yang disebut Neraca Saldo.

Seputar Jurnal Umum

- Dari Neraca Saldo inilah Laporan Keuangan disusun. Yaitu ; Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas/Modal, Neraca, dan Cashflow.

- Laporan Keuangan inilah yang mencerminkan kegiatan perusahaan dalam satu periode akuntansi melalui suatu kegiatan analisa. Berdasarkan analisa ini tingkat kesehatan, progres, dan perkembangan perusahaan dapat diketahui. Informasi ini penting bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi keuangan seperti ; Pemilik, Pemegang Saham, Pemerintah, Bank, dan Karyawan.

- Berdasarkan Laporan Keuangan, saldo dalam laporan keuangan menjadi saldo awal untuk periode selanjutnya.

Hal yang paling utama dalam proses akuntansi adalah kemampuan untuk mengklasifikasikan transaksi. Mengklasifikasikan transaksi atau disebut juga membuat jurnal. Ketika klasifikasi ini salah, maka seluruh laporan yang dihasilkan juga salah. Perlu pemahaman khusus dalam mengklasifikasikan transaksi.

Demikian adalah Seputar Jurnal Umum, simak juga berbagai artikel di blog Sistem Informasi Akuntansi ini

Pengertian Segmentasi Pasar dan Pembagian Segmen Pasar

Pengertian Segmentasi Pasar dan Pembagian Segmen Pasar - Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, jadi dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Supaya segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :

1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya. 

Lalu mengenai pembagian segmen pasar:

1. Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.

2. Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.

Demikian adalah Pengertian Segmentasi Pasar dan Pembagian Segmen Pasar, simak juga berbagai macam artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Perilaku Konsumen Secara Umum

Perilaku Konsumen Secara Umum - Sebagai seorang akuntan, mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan adalah memungkinkan perusahaan memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggannya sehingga dapat membantunya untuk memuaskan pelanggan, maka menerapkan konsep pemasaran dan memperluas legitimasi ke masyarakat. Jadi Perilaku Konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional dan Irrasional.



Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:

1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan

2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen

3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin

4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:

1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik

2. Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas

3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise

Demikian adalah Perilaku Konsumen Secara Umum, simak juga berbagai macam artikel penting dalam blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Definisi Perilaku Konsumen dan Penjelasan Lengkapnya

Definisi Perilaku Konsumen dan Penjelasan Lengkapnya - Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, untuk membeli, untuk menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Maka pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Tahap pembelian, maka konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), melakukan evaluasi kinerja produk, lalu akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.



Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, jadi mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, maka mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yakni pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.

Perilaku konsumen mempelajari di mana, di dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Maka kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Maka proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, harus sesuai dengan peran masing-masing.

Demikian adalah Definisi Perilaku Konsumen dan Penjelasan Lengkapnya, simak juga berbagai artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Penjelasan Hak Cipta, Merk Dagang dan Nama Dagang

Penjelasan Hak Cipta, Merk Dagang dan Nama Dagang - Dalam dunia bisnis pasti tak asing dengan hak cipta, merk dagang dan juga nama dagang. Maka pada kesempatan kali ini blog Sistem Informasi Akuntansi akan membahas mengenai Penjelasan Hak Cipta, Merk Dagang dan Nama Dagang



 Hak Cipta

Hak Cipta adalah sebuah bentuk perlindungan hukum bagi para penulis literatur, para musisi, para artistic, dan pekerjaan sejenis. Mereka sebagai pemilik hak cipta memiliki hak ekslusif seperti hak mencetak, untuk mencetak ulang, atau menyalin pekerjaan, juga menjual atau mendistribusikan salainan itu, dan untuk mengerjakan atau mencatat pekerjaan. Dalam undang-undang hak cipta tahun 1978 melindungi umur hak cipta itu selama umur penulis ditambah 50 tahun. Jadi hak cipta dapat dijual atau secara kontrakual diserahkan kepihak lainya. Sementara biaya hak cipta diukur sesuai dengan prinsip biaya. Apabila sebuah hak cipta tidak memiliki umur ekonomis untuk keseluruhan umur hukumnya, tentu biaya hak cipta harus diamortisasi selama peride diharapkan menghasilkan pendapatan. Jadi hak cipta tidak boleh diamortisasi melebihi sisa umur hukumnya atau 40 tahun, mana yang lebih singkat.

Merek Dagang Dan Nama Dagang

Merek Dagang ( seperti lambang ‘busur emas’ Mcdonald ) dan Coca-cola adalah nama symbol atau identitas lain yang membedakan perusahaan produk, atau jasa. Jadi semuanya dapat didaftarkan ke Kantor Paten di Amerika untuk memperjelas kepemilikan atau perlindungan hukum. Jadi merek dagang dan anam dagang yang telah diperbaharui setelah 20 tahun, dan akan menambah umurnya manjadi tidak terbatas. Sementara jumlah ekuivalen yang dibayarkan untuk membeli merek dagang akan dikapitalisasi. Maka biaya yang secara langsung terjadi dalam pengembangan, perlindungan , perluasan, pendaftaran, atau mempertahankan merek dagang harus dikapitalisasi dan diamortisasi selama umur manfaat merek dagang itu atau selama 40 tahun, mana yang lebih singkat.

Demikian adalah Penjelasan Hak Cipta, Merk Dagang dan Nama Dagang, semoga bermanfaat.

Penurunan Nilai Aktiva dan Pelepasan Aktiva Tak Berwujud

Penurunan Nilai Aktiva dan Pelepasan Aktiva Tak Berwujud - Aktiva tak berwujud jarang mempunyai nilai residu. Jadi biaya aktiva  tak berwujud yang tidak memiliki masa umur manfaat yang dapat ditetntukan atau umur hukum tidak terbatas juga harus diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaatnya.



 Penurunan Nilai Aktiva Tak Berwujud

   Jika jumlah yang tidak didiskontokan atas arus kas masuk yang diharapkan dari penggunaan aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi lebih kecil dari nilai buku yang belum diamortisasikan, tentunya aktiva tak berwujud disesuaikan ke nilai wajarnya. Maka kerugian penurunan ini langsung diakui sebesar perbedaan antara nilai buku dan nilai wajar. Nilai buku aktiva yang telah direvisi akan diamortisasi selama sisa umur manfaat aktiva tersebut, akan tetapi periode amortisasi tidak lebih dari 40 tahun.

Pelepasan Aktiva Tak Berwujud

Ketika sebuah aktiva tak berwujud dijual, atau dipertukarkan, atau juga dilepaskan, maka biaya yang belum diamortisasi harus dihilangkan dari akun keuntungan atau kerugian pelepasan diakui dan dicatat. Tentunya keuntungan atau kerugian adalah sama dengan perbedaan antara hasil bersih dari pelepasan dan biaya yang belum diamortisasi.

Demikian adalah Penurunan Nilai Aktiva dan Pelepasan Aktiva Tak Berwujud, simak juga berbagai macam artikel penting lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. terima kasih.

Amortisasi Biaya Aktiva Tak Berwujud


Amortisasi Biaya Aktiva Tak Berwujud - Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai  Amortisasi Biaya Aktiva Tak Berwujud, berikut di bawah ini adalah penjelasan singkatnya. Semoga bisa memberikan informasi yang anda cari :
 
Beberapa fakor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi umur aktiva tak berwujud adalah sebagai berikut :

    Ketentuan hukum, atau peraturan, atau juga kontraktual yang dapat membatasi umur manfaat maksimum.
    Ketentuan untuk pembaruan ( renewal ) atau perpanjangan ( extension ) yang dpat mengubah batas umur masa manfaat aktiva tersebut.
    Pengaruh keusangan, atua permintaan, dan faktor ekonomis lainya yang dapat mengurangi umur manfaat.
    Perkiraan umur pelayanan ( service life ) dari seorang atau kelompok pegawai.
    Tindakan yang diharapkan dilakukan pesaing dan pihak lainya yang dapat membatasi keunggulan kompetitif yang sudah ada.
    Umur manfaat yang tidak terbatas dan masa manfaat yang tidak dapat diproyeksikan dengan layak.
    Apakah aktiva tak berwujud itu terdiri dari berbagai factor individual dengan umur manfaat efektif yang bervariasi.

   Menurut sifatnya itu, tentulah aktiva tak berwujud jarang mempunyai nilai residu. Jadi biaya aktiva  tak berwujud yang tidak memiliki masa umur manfaat yang dapat ditetntukan atau umur hukum tidak terbatas juga harus diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaatnya.

Demikian adalah  Amortisasi Biaya Aktiva Tak Berwujud, simak juga berbagai artikel penting lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi yang satu ini. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Karakteristik Aktiva Tak Berwujud

Karakteristik Aktiva Tak Berwujud - Didefinisikan sebagai aktiva modal yang tidak mempunyai wujud fisik dan nilainya tergantung pada hak dan keuntungan dari kepemilikan. Saat dimana banyak intagibles ini berupa semacam hak monopoli kepada pemiliknya, seperti paten, atau copyright, atau juga franchise dll. 

Karakteristik Aktiva Tak Berwujud


Maka aktiva tak berwujud mempunyai karakteristik penting, yakni :

    Kurang memiliki eksistensi fisik, jadi tidak seperti aktiva berwujud seperti property, atau pabrik dan peralatan, maka aktiva tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan atau privilege yang diberikan pada perusahaan yang menggunakannya.
    Bukan merupakan instrument keuangan, atua aktiva seperti deposito bank, bukan piutang usaha, dan investasi jangka panjang dalam obligasi serta saham tidak memiliki substansi fisik, akan tetapi tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud. Jadi aktiva ini merupakan instrument keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
    Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, jadi aktiva tak berwujud menyediakan jasa selama periode bertahun tahun. Maka investasi dalam aktiva ini biasanya dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban amortisasi periodic.

Akuntansi untuk aktiva tak berwujud mempunyai masalah yang sama dengan akuntansi aktiva jangka panjang lainya, yakni menentukan nilai terbawa awalnya, maka akuntansi untuk jumlah setelah akuisisi dalam kondisi bisnis normal ( amortisasi ), dan akuntansi untuk jumlah jika nilainya turun secara substansial serta terus-menerus.

Demikian adalah Karakteristik Aktiva Tak Berwujud, simak juga berbagai artikel penting lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini.

Harga Pokok Produk dan Jasa

Harga Pokok Produk dan Jasa -  Seperti yang telah diketahui, bahwa keluaran organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Jadi ada dua jenis keluaran, yakni produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan modal. Yang disebut jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jadi jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal.



Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting:

    Tidak berwujud: pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli.
    Tidak tahan lama: jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan, tetapi harus dikonsumsi saat diadakan.
    Tidak dapat dipisahkan: produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak langsung saat terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari produsennya.
    Tidak selalu sama: terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa daripada produksi produk.

Organisasi yang membuat produk berwujud disebut organisasi manufaktur. Maka oOrganisasi yang memproduksi produk tidak berwujud disebut organisasi jasa. Jadi biaya setiap produk berlaku untuk produk berwujud dan tidak berwujud. Maka, ketika membahas masalah harga pokok produk, tentu kita mengacu pada produk berwujud dan tidak berwujud.

Demikian adalah  Harga Pokok Produk dan Jasa, simak aneka artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntanti ini. Terima kasih.

Memahami Logika Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi)

Memahami Logika Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi) - Produk akhir dari proses akuntansi yang paling penting dan utama adalah laporan keuangan. Dan dengan membaca laporan keuangan, maka manajemen, pemilik perusahaan, dan sesiapapun yang berkepentingan, akan bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Namun ironinya, sekian banyak pihak yang berkentingan atas produk ini, ternyata yang sungguh-sungguh memahami logika laporan keuangan tidak banyak. Urusan itu bisa dimengerti karena mereka memang berasal dari kalangan yang berbeda-beda—mungkin malah lebih banyak yang dari luar akuntansi dan keuangan. Hanya saja jika orang accounting (yang membuat laporan itu sendiri) yang tidak sungguh-sungguh memahami logika di balik laporan keuangan, maka benar-benar menjadi ironi.



Idealnya, apabila mereka memahami logika-logika dibalik sebuah laporan keuangan, maka mestinya mereka bisa memberi saran dan masukan bagi manajemen mengenai apa yang perlu (atau tak perlu) dilakukan di masa-masa yang akan datang agar masalah yang sama tidak terjadi lagi. Pemahaman logika itu sendiri memegang peranan penting dalam laporan keuangan neraca laba rugi ini,

Demikian adalah Memahami Logika Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi), simak juga berbagai artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Jenis-Jenis Risiko Audit

 Jenis-Jenis Risiko Audit - Ada 3 jenis risiko audit yang wajib diuji dan dipertimbangkan oleh seorang auditor, saat sebelum menjalankan proses audit, yaitu : risiko inherent atau inherent risk, risiko pengendalian atau control risk dan juga risiko deteksi atau detection risk.


1. Risiko Inherent – Atau ‘Inherent Risk’ (IR) adalah risiko yang mungkin timbul akibat karakter bawaan dari suatu transaksi, bisa juga karena : kompleksitas transaksi dan klas transaksi, atau kompleksitas perhitungan, aset yg mudah tercuri/digelapkan, ketiadaan informasi yang sifatnya obyektif. Sudah menjadi pemahaman publik bahwa inherent risk adalah diluar jangkauan auditor dalam melakukan pencegahan. Bahkan, juga diluar kendali pihak auditee sendiri. Jadi dengan kata lain, auditor hanya bisa menemukan tetapi tidak bisa melakukan apa-apa.

2. Risiko Pengendalian – Atau ‘Control Risk’ (CR) adalah risiko yang bisa timbul akibat kelemahan sistim pengendalian intern (SPI) auditee, tak tahu karena desainnya yang lemah atau pelaksanaanya yang tidak sesuai desain—thus tidak mampu mencegah potensi salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Jadi CR tidak bisa dikendalikan oleh auditor akan tetapi bisa dikendalikan oleh auditee jika mereka mau. 

3. Risiko Deteksi – Atau ‘Detection Risk’ (DR), adalah risiko yang bisa timbul akibat kegagalan auditor dalam menedeteksi adanya salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Jadi DR ada dalam kendali auditor. Itu karena DR sepenuhnya ada pada kendali auditor, maka sudah pasti mereka harus berupaya untuk menekan risiko ini hingga ke tingkatakan yang paling minimal (tidak mungkin menghilangkan risiko ini sepenuhnya). 

Demikian adalah Jenis-Jenis Risiko Audit, simak juga berbagai artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. terima kasih.

Apa Itu Risiko Audit atau Audit Risk?

Apa Itu Risiko Audit atau Audit Risk?  - Salah satu pertanyaan yang sering muncul di seputaran auditing adalah berikut ini : apa sih itu risiko audit atau audit risk (AR)? Lalu bagaimana caranya menghitung dan bagaimana contoh terapannya?

Pertanyaan yang sangat bagus. Karena bagaimanapun juga, menyinggung tentang risiko audit memang sifatnya fundamental di wilayah auditing. Jadi dalam artian, jika auditor yang tidak menghitung risiko sebelum menajalankan proses audit namanya “bunuh diri.”




Reputasi KAP,  yaitu tempat kerja auditor, bisa saja rusak bila belakangan ternyata ada skandal hebat yang sedang berlangsung di dalam perusahaan klien yang baru saja diberikan opini “wajar tanpa pengecualian” (WTP). Bahkan bisa juga salah-salah, akan ikut terseret kasus pidana jika kasusnya bergulir ke ranah hukum. Jadi risiko Audit atau Audit Risk (AR) adalah kemungkinan risiko salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud) yang bisa lolos dari proses audit jika auditor tidak melakukan tugasnya secara cermat.

Mengingat risiko itu, maka tentunya auditor harus melakuka pemeriksaan risiko (risk assessment) sebelum menjalankan proses audit, atau tepatnya pada fase perencanaan audit (audit planning).

Tujuannya adalah untuk mengukur dan memetakan risiko audit yang mungkin timbul thus bisa menentukan dimana proses pemeriksaan dilaksanakan secara ketat dan dimana agak longgar, dan dimana audit penuh (full audit) dan dimana secara acak (random audit).

Demikian adalah Apa Itu Risiko Audit atau Audit Risk? simak juga berbagai artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. terima kasih.

Apa Itu Bahan Baku (Raw Materials)

Apa Itu Bahan Baku (Raw Materials) - Pembelian bahan baku, memang seperti halnya perusahaan dagang, jadi dicatat dalam buku pembelian (untuk pembelian kredit) dan buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai). Lalu pembayaran hutang yang bersangkutan dicatat dalam buku pengeluaran kas. Lantas di buku besar, adanya pembelian bahan baku dicatat dalam rekening pembelian dan rekening-rekening lain yang berhubungan, contoh misalnya potongan pembelian serta pembelian retur dan pengurangan harga. Jadi pengeluaran bahan baku dari gudang untuk produksi tidak dicatat.


Jadi, di dalam perusahaan dagang, perkiraan persediaan bahan baku hanya digunakan untuk menampung ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode. Contoh jurnal penyesuaian dibuat untuk nilai persediaan yang ada di awal dan akhir periode. Jadi sementara itu, adanya nilai persediaan ditentukan dengan mengadakan penghitungan fisik. Maka jurnal penyesuaian untuk persediaan (awal dan akhir) dilakukan terhadap rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

Demikian adalah Apa Itu Bahan Baku (Raw Materials), simak juga berbagai artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Beban pokok produksi (Cost of Goods Manufactured)

Beban pokok produksi (Cost of Goods Manufactured) - Biaya produksi atau production cost adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Jadi biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya pabrikasi atau manufacturing cost, lalu kemudian dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir.


Beban pokok produksi (Cost of Goods Manufactured)


Biaya barang yang telah diselesaikan selama suatu periode disebut beban pokok produksi barang selesai (cost of goods manufactured) atau disingkat dengan beban pokok produksi. Maka harga pokok ini terdiri dari biaya pabrik ditambah persediaan dalam proses awal periode dikurangi persediaan dalam proses akhir periode. Jadi beban pokok produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga produksi (cost of goods manufactured statement). Maka laporan ini merupakan bagian dari beban pokok penjualan (cost of goods sold).

Demikian adalah Beban pokok produksi (Cost of Goods Manufactured) simak juga berbagai artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Elemen-elemen Biaya Produksi

Elemen-elemen Biaya Produksi - Dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk atau perusahaan manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai macam biaya. Jadi biaya yang beraneka ragam tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 golongan besar, yaitu : bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan juga overhead pabrik.
Bahan Langsung

Bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari produk jadi disebut bahan langsung. Contoh bahan langsung dalam sebuah pabrik sepatu terdiri dari kulit, kain, benang, paku dan lem. Contoh bahan langsug harus dibedakan dari bahan tak langsung yang meliputi bahan-bahan perlengkapan pabrik seperti minyak dan oli mesin, jadi bahan bakar dan sebagainya.bahan tak langsung digunakan dalam proses produksi, namun tidak menjadi bagian dari produk jadi.oleh karena itulah biaya bahan tak langsung menjadi sukar untuk ditelusuri ke unit barang tertentu atau proses tertentu. Itulah sebabnya, di dalam akuntansi untuk biaya produksi, maka biaya bahan tak langsung diperlukan sebagai overhead pabrik.

Elemen-elemen Biaya Produksi


Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses mengubah bahan menjadi produk jadi disebut tenaga kerja langsung. Tenaga kerja tak langsung digunakan dalam proses produksi tetapi tidak bias dihubungkan atau diterapkan pada suatu produk tertentu. Maka oleh karena itu tenaga kerja tak langsung tidak dapat dengan mudah dihubungkan atau dibebankan pada unit atau proses tertentu. Nah, contoh tenaga kerja tak langsung adalah tenaga pengawas,tenaga pemeliharaan mesin,dan tenaga pembersih. Kemudian rekening yang digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dalam system akuntansi umum disebut tenaga kerja langsung. Sementara itu biaya kerja tak langsung dicatat dalam satu atau beberapa rekening tenaga kerja tak langsung.

Overhead Pabrik

Biaya-biaya produksi lain, jadi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung disebut overhead pabrik. Maka biaya-biaya ini disebut juga biaya produksi tak langsung.

Demikian adalah Elemen-elemen Biaya Produksi, simak juga berbagai macam artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih. 

Premium versus Discount

Premium versus Discount - Diskon disebut juga rabat. Kebanyakan pedagang kresit sering menyebutnya dengan korting. Sementara dalam kamus besar bahasa Indonesia, maka diskon berarti potongan harga. Namun menurut sudut pandang keuangan diskon merupakan potongan bunga bagi nasabah yang meminjam uang di bank. Besarnya diskon biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase, tak jarang diskon dinyatakan dalam bentuk rupiah. Diskon diberikan pada umumnya 20%, 30%, 50%, dan 70%. Nah, mengenai persentase diskon terdapat pengertian sebagai berikut :




    Persen (%) per 100

    P% = P/100, contoh 5% = 5/100
    Persentase dari modal (M) = P/100 X M

Contoh 5% dari 100.000 + 5/100X100.000

= 5.000

Premi (premium) terjadi apabila harga jual obligasi pada saat penerbitan lebih tinggi daripada nilai nominal. Selisih antara harga jual dengan harga nominal dinamakan premi atau premium.

Premi/agio terjadi bila tingkat bunga ditetapkan > tingkat bunga pasar.

Contoh : obligasi dijual dengan 104%
Diskon (discount) terjadi apabila harga jual obligasi pada saat penerbitan lebih rendah daripada nilai nominal. Kelebihan nilai nominal atas harga jual dinamakan diskon. Diskon atau disagio terjadi bila tingkat bunga ditetapkan 

Demikian adalah Premium versus Discount, simak juga berbagai artikel di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Pentingnya Harga Pokok Produksi Untuk Dikuasai Oleh Akuntan

Pentingnya Harga Pokok Produksi Untuk Dikuasai Oleh Akuntan - Dalam blog Sistem Informasi Akuntansi ini, ada banyak sekali materi akuntansi yang bisa dipelajari. Misalnya saja adalah postingan yang satu ini. Perhitungan Harga Pokok Produksi sangat penting sekali untuk dikuasai terutama sekali tentang cara perhitungannya. Karena ada banyak kasus mahasiswa yang sedang ujian sidang tetapi tidak mampu untuk menyusun perhitungan harga pokok produksi secara ringkas dan cepat. Karena seyogyanya mahasiswa jurusan akuntansi harus hafal mengenai format harga pokok produksi. Bahkan skedul perhitungan harga pokok produksi merupakan bagian dari laporan rugi laba dan lazimnya dilaporkan secara tersendiri. Maka berikut format laporan harga pokok produksi dari perusahaan manufaktur.


Perusahan SIA

Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 201x

Bahan baku, awal==================xxx
Pembelian bahan baku==========xx
Pengurangan :
Diskon pembelian===========xx
Retur dan Potongan pembelian==xx+
Total=======================xx-
Pembelian dikurangi pengurangan===xxx
Penambahan ;
Biaya angkut masuk=============xx+
Pembelian neto====================xx+
Total bahan baku tersedia==============xxx

Bahan baku, akhir===================xxx-
Bahan baku yang digunakan===============xxx
Tenaga kerja langsung===================xxx
Overhead pabrik=======================xxx+
Biaya Produksi============================xxx

Barang Dalam Proses, awal===================xxx+
Total==================================xxx
Barang Dalam Proses, akhir===================xxx-
HARGA POKOK PRODUKSI===================xxxx

Format laporan rugi laba perusahaan manufaktur hampir sama dengan Laporan rugi laba perusahaan dagang. Namun bedanya terletak pada istilah yang digunakan, karena pada laporan rugi laba perusahaan dagang langsung digunakan istilah Harga Pokok Penjualan, karena memang tidak dibuatkan secara tersendiri sedangkan pada laporan rugi laba perusahaan manufaktur terlebih dahulu digunakan Harga Pokok Produksi karena dihitung secara terpisah dengan laporan rugi laba. 

Pengantar Auditing

Pengantar Auditing - Seperti yang sudah diketahui, maksud dari auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kemudian kriteria yang ditetapkan adalah patokan atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan (berupa hasil proses akuntansi) bisa berupa :

a.       peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif,
b.       anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen, dan
c.       prinsip akuntansi yang lazim (PABU).



Audit terdiri dari tiga jenis:

1.    audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan—yang merupakan informasi terukur yang akan diverifikasi—telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang tertentu.
2.       audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya.
3.      audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.

Demikian adalah Pengantar Auditing, simak juga berbagai macam artikel penting lainnya dalam blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Apakah Perbedaan Antara Metode Perpetual dan Metode Periodik

Apakah Perbedaan Antara Metode Perpetual dan Metode Periodik - Kesempatan kali ini blog Sistem Informasi Akuntansi akan membahas mengenai perbedaan dari dua metode, yakni metode perpetual dan juga metode Periodik. Silahkan disimak materinya berikut ini :

1. Metode Perpetual

Sistem pencatatan metode perpetual disebut juga metode buku adalah sistem dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan. Jadi setiap jenis barang dibuatkan kartu persediaan dan di dalam pembukuan dibuatkan rekening pembantu persediaan. Lalu rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dqari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Maka rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, atau penjualan dan saldo persediaan. Maka setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Maka masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya.
Dengan penggunaan metode buku akan memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, jadi tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.


Apakah Perbedaan Antara Metode Perpetual dan Metode Periodik

2. Metode Periodik

Pada metode ini, jika terjadi pembelian maka jurnalnya adalah mendebet rekening pembelian dan mengkredit kas atau utang dagang. Apabila terjadi penjualan maka jurnalnya adalah mendebet rekening kas/ piutang dagang dan mengkredit rekening penjualan. Jadi untuk mengetahui persediaan akhir dilakukan inventarisasi atau stock opname pada akhir periode.
Nah dari kedua metode di atas, maka metode persediaan periodik lebih sederhana dan lebih mudah penyelenggaraannya bila dibandingkan dengan metode perpetual. Apabila ditinjau dari segi ketepatan dan kecepatan informasi yang dihasilkan, memang metode persediaan perpetual jauh lebih unggul. Jadi setiap saat persediaan akhir dapat diketahui.

Demikian adalah Apakah Perbedaan Antara Metode Perpetual dan Metode Periodik, simak juga berbagai macam artikel lainnya. Terima kasih.

Bagaimana Caranya Mencatat Jurnal Penyesuaian

Bagaimana Caranya Mencatat Jurnal Penyesuaian - Kesempatan kali ini akan membahas jurnal penyesuaian. Ada yujuh transaksi yang diikuti oleh jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut di bawah ini :

1. pendapatan diterima di muka,
2. piutang pendapatan,
3. biaya dibayar di muka,
4. utang biaya,
5. kerugian piutang,
6. penyusutan, dan
7. biaya pemakaian perlengkapan.

Bagaimana Caranya Mencatat Jurnal Penyesuaian


Untuk Mencatat Jurnal Penyesuaian maka berikut ini adalah contoh data penyesuaian dan jurnalnya, silahkan disimak
1. Pendapatan diterima di muka

Pendapatan diterima di muka adalah jika perusahaan menerima pendapatan atas suatu barang/jasa yang belum diserahkan.

2. Piutang pendapatan

Piutang pendapatan adalah pendapatan yang belum diterima dan belum dicatat, tetapi sebagian sudah seharusnya diterima pada periode yang bersangkutan.

3. Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang sudah dibayar pada awal periode untuk pembayaran biaya sampai beberapa periode yang ditentukan.

4. Utang biaya

Utang biaya adalah biaya-biaya yang telah diakui tetapi belum dicatat.

5. Kerugian Piutang

Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang tak tertagih.

6. Penyusutan

Semua aktiva tetap kecuali tanah yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam beroperasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan berlalunya waktu.

7. Biaya pemakaian perlengkapan

Biaya pemakaian perlengkapan adalah nilai sebagian dari harga beli perlengkapan yang telah digunakan selama periode akuntansi.

 Demikian adalah Bagaimana Caranya Mencatat Jurnal Penyesuaian, simak juga berbagai macam artikel lainnya di blog ini. Terima kasih sudah mengunjungi blog Sistem Informasi Akuntansi. Terima kasih.


Apa Itu Wesel & Jenis-Jenis Wesel

Apa Itu Wesel & Jenis-Jenis Wesel - Kali ini blog Sistem Informasi Akuntansi akan membahas mengenai wesel dan juga jenis-jenisnya. Utang wesel adalah utang yang berbentuk bukti tertulis formal, yang isinya tertulis kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu. Maka orang atau perusahaan yang mempunyai tagihan biasanya lebih menyukai jenis ini karena ada bukti yang kuat untuk menagih, terutama jika urusannya dengan pengadilan.

Wesel digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

1. Wesel berbunga

Wesel berbunga adalah wesel yang pada saat pembayarannya selain membayar pokok utangnya juga harus membayar bunga yang telah disepakati.

Contoh : bank A pada tanggal 1 oktober 2008 setuju memberikan pinjaman kepada PT. B sebesar Rp. 5000.000; untuk itu PT. B harus menandatangani promes dengan bunga 10% yang berjangka waktu 5 bulan.

    Jurnal penerimaan kas oleh PT. B :


Kas Rp 6.000.000
           Utang wesel Rp 6.000.000

Saat tutup tahun, 31 desember 2008, PT. B membuat jurnal penyesuaian untuk biaya bunga selama tiga bulan (okt-des)

Biaya bunga Rp 150.000
             Utang bunga Rp 150.0001


    Rp 6.000.000 X 10% X 3/12 = Rp 150.000


Jurnal saat pembayaran utang wesel, 1 maret 2009 :

Utang wesel Rp 6.000.000
Utang bunga Rp 150.000
Biaya bunga Rp 100.000
                  Kas Rp 6.250.000

Keterangan :


    utang biaya Rp 150.000 telah dibebankan pada tahun 2008

    biaya bunga Rp 100.000, biaya bunga untuk bunga bulan januari dan februari 2009


Apa Itu Wesel & Jenis-Jenis Wesel


 2. Wesel tidak berbunga

Wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak secara eksplisit menyebutkan tingkat bunga tertentu dalam surat wesel yang bersangkutan. Memang sebenarnya wesel tersebut tetap ada bunganya karena peminjam wajib membayar lebih besar daripada pinjaman yang diterima. Maka selisih antara pinjaman yang diterima dengan yang harus dibayar inilah bunga. Jadi dengan kata lain, maka peminjam menerima kas sebesar nilai tunai atau nilai wesel saat ini (present value).
Nilai tunai adalah sama dengan nilai nominal wesel pada tanggal jatuh tempo dikurangi bunga atau diskonto yang dibebankan.

Rekening diskonto utang wesel adalah merupakan lawan (contra account) terhadap rekening utang wesel, rekening ini dalam neraca dikurangkan terhadap rekening utang wesel. Jadi diskonto utang wesel ini diamortisasi selama jangka waktu utang wesel.

Demikian adalah Apa Itu Wesel & Jenis-Jenis Wesel, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Penjelasan Singkat Biaya Relevan atau Relevant Cost

Penjelasan Singkat Biaya Relevan atau Relevant Cost - Akuntansi adalah sebuah mata pelajaran yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Maka tak heran jika banyak sekali yang memilih ilmu akuntansi sebagai bidang yang mereka gemari dan pelajari. Ada banyak yang harus dipahami dan dikuasai oleh seorang calon akuntan. Misalnya saja penjelasan mengenai biaya relevan. 


Penjelasan Singkat Biaya Relevan atau Relevant Cost


Biaya relevan dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis. Biaya relevan ini sangat berperan bila perusahaan dihadapkan pada masalah pilihan yang cukup pelik antara menerima atau menolak, antara menghentikan atau melanjutkan, antara membeli atau membuat, atau antara dijual di titik pisah atau setelah titik pisah dan sebagainya.


Cara menentukan apakah biaya tersebut relevan =
Faktor peranan biaya yang berbeda dari berbagai alternative. Keputusan yang diambil dari berbagai alternative tersebut menghasilkan dampak yang berbeda maka biaya tersebut dikategorikan sebagai biaya relevan. Biaya yang dapat dihindarkan dengan memilih satu alternative pilihan

Demikian adalah artikel tentang Penjelasan Singkat Biaya Relevan atau Relevant Cost, simak juga berbagai macam artikel penting lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Penjelasan Anggaran Fleksibel

Penjelasan Anggaran Fleksibel - Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Jadi tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, maka proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan




Lantas apa yang dimaksudkan dengan anggaran fleksibel? yang dimaksudkan dengan anggaran fleksibel merupakan anggaran yang bersifat dinamis, yakni di dalamnya memuat anggaran dari beberapa aktivitas. Maka penyusunan anggaran fleksibel selalu dikaitkan dengan overhead pabrik, dan biaya overhead pabrik itu sendiri meliputi overhead pabrik variabel dan overhead pabrik tetap.

Lalu jangkauan aktivitas yang dihitung anggarannya dalam anggaran fleksibel untuk overhead pabrik variabel besarnya berubah dalam total, akan tetapi tetap dalam satuan aktivitas.

Sedangkan jangkauan aktivitas untuk overhead pabrik tetap, maka besarnya tetap dalam total tetap variabel dalam satuan aktivitas.

Demikian adalah Penjelasan Anggaran Fleksibel, simak juga berbagai macam artikel penting lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Penjelasan Singkat Tentang Biaya dan Beban

Penjelasan Singkat Tentang Biaya dan Beban - Blog Sistem Informasi Akuntansi ini adalah blog yang akan menjelaskan banyak istilah dan materi dalam akuntansi. Seperti kesempatan kali ini, akan menjelaskan hal dasar dalam akuntansi, yaitu biaya dan beban. Dalam ilmu akuntansi, di antara biaya (cost ) dengan beban ( expense ) dibedakan pengertiannya karena dalam semua pembahasan akuntansi kedua istilah tersebut memang berbeda.




Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa cost itu mempunyai pengertian bahwa kita mempunyai sumber daya perusahaan yang terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan sejumlah pengorbanan atau pengeluaran tertentu. Bila kita tarik suatu contoh bahwa semua saldo akun-akun dalam neraca adalah wujud daripada cost tersebut. Maka ambillah contoh asuransi yang dibayar dimuka, ini merupakan cost atau saldo cost yang masih ada yang belum menjadi beban ( expense).

Sedangkan kita sudah sama-sama maklum bahwa ada istilah yang lain yang dinamakan dengan beban (expense ). Maka beban itu sendiri terjadi karena dua sebab, hal pertama yang berasal dari cost yang sudah expired ( melampaui masanya ) dan yang kedua karena penggunaan maksudnya beban itu hadir kalau kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau utilitas. Misalmya : penggunaan air (PAM), listrik (PLN ), telpon & speedy ( TELKOM), dst.

Demikian adalah Penjelasan Singkat Tentang Biaya dan Beban, semoga bermanfaat.

Penjelasan Tentang Amortisasi

Penjelasan Tentang Amortisasi - Dalam kesempatan kali ini, blog Sistem Informasi Akuntansi akan menjelaskan salah satu istilah akuntansi yang sedikit asing di telinga, yakni Amortisasi. Amortisasi adalah penyusutan yang dilakukan terhadap Aktiva Tidak Berwujud, sementara Depresiasi adalah penyusutan yang dilakukan terhadap Aktiva Berwujud.



Amortisasi yang dilakukan terhadap Aktiva Tidak Berwujud meliputi

- Hak Paten, yakni biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak paten tersebut harus didebit, dan akan diamortisasi selama umurnya, yaitu 20 tahun di USA. Tak menutup kemungkinan jika umur hak paten lebih pendek daripada estimasi umur manfaat karena perkembangan teknologi yang sangat cepat.

- Hak Cipta, yaitu Hak eksklusif untuk mempublikasikan hasil karya dan menjual berupa buku, karya, seni atau musik. Kisaran umurnya ada yang sampai 70 tahun atau penulisnya meninggal dunia.

- Merk Dagang, meliputi nama atau istilah dan symbol yang digunakan untuk mengidentifikasikan produk yang memberikan karakter khas yang membedakan dengan produk kompetitor.


Ilustrasi:

Awal tahun, suatu perusahaan membeli hak paten sebesar $ 70,000 dengan umur manfaat yang tersisa hanya 7 tahun saja.

Jurnal:
D : Beban Amortisasi== $ 10,000
K : Paten================= $ 10,000

Demikian adalah Penjelasan Tentang Amortisasi, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Apa Itu Akuntan

Apa Itu Akuntan - Akuntansi sering disebut sebagai bahasa perusahaan. Akuntansi diperlukan baik dalam perusahaan besar maupun kecil sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi mengenai transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.



Dalam perkembangan jaman yang semakin pesat, transaksi perusahaan semakin kompleks dan informasi mengenai keuangan serta hasil operasi perusahaan makin dibutuhkan.

Orang yang melakukan auditing disebut Akuntan, akuntan di bagi menjadi dua :
a. Akuntan Publik
Fungsi dan tugasnya :
ü      Untuk melayani jasa akuntansi kepada masyarakat (auditing)
ü      Konsultasi management
ü      Mengurusi masalah pajak
b. Akuntan Intern
Bekerja dalam sebuah organisasi dan melakukan bagian akuntansi, bidangnya adalah
ü      Akuntansi Biaya
ü      Akuntansi Keuangan
ü      Akuntansi Manajemen (Keputusan)
ü      Penganggaran
ü      Akuntansi Materi

Demikian adalah Apa Itu Akuntan, simak juga berbagai macam artikel dalam blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Bidang-Bidang Dalam Akuntansi

 
 Bidang-Bidang Dalam Akuntansi

Bidang-Bidang Dalam Akuntansi - Seperti dalam berbagai aktivitas manusia lainnya, akuntansi juga terdapat berbagai bidang pengkhususan yang meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Akuntansi Umum atau Akuntansi Keuangan
Digunakan pada aktivitas akuntansi secara menyeluruh dari suatu unit ekonomi. Jadi fungsi ini menyangkut pencatatan transaksi-transaksi dari perusahaan atau unit ekonomi lainnya dan penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut.
2. Akuntansi Biaya
Merupakan bidang akuntansi yang menitik beratkan pada biaya. Paling utama pada perusahaan-perusahaan industri. Biaya adalah faktor yang teramat penting dan rumit. Jadi pada masa sekarang ini akuntansi biaya tidak hanya semata-mata membahas bagaimana mencatat biaya-biaya yang telah terjadi (biaya historis), akan tetapi juga meliputi masalah pengawasan biaya dan analisa biaya.
3. Akuntansi Pemerintahan
Adalah akuntasi yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah, baik itu pemerintahan dipusat maupun di daerah. Namun pengelolaan keuangan negara tidak dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan seperti halnya dalam perusahaan-perusahaan. Jadi dalam bidang ini akuntansi berguna sebagai alat bagi pemerintah untuk menyelenggarakan pencatatan yang teratur atas penerimaan-penerimaan negara dan penggunaan dana-dana.

4. Akuntansi Perpajakan
Adalah  sebenarnya tidak merupakan suatu bidang khusus yang berbeda dengan akuntansi umum dan akuntansi keuangan. Satu-satunya masalah yang menjadi pusat perhatian dalam akuntansi perpajakan adalah penerapan aturan-aturan pajak yang berlaku dalam suatu negara di mana perusahaan berada, ke dalam pencatatan akuntansi perusahaan agar dapat di tentukan pendapatan yang akan dikenakan pajak.

5. Akuntansi Manajemen
Merupakan penggabungan dari beberapa bidang akuntansi yang lain dengan tujuan agar informasi-informasi akuntansi yang lain dengan tujuan agar informasi-informasi akuntansi yang dihasilkan dapat diolah sedemikian rupa sehingga memberikan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Jadi akuntansi manajemen dibutuhkan agar informasi-informasi akuntasi dapat benar-benar berfungsi sebagai alat pembantu bagi manajemen.

6. Auditing (Pemeriksaan Akuntan)
Merupakan suatu bidang dalam aktivitas yang berupa pemeriksaan secara independent atas akuntansi yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan. Pekerjaan pemeriksaan pembukuan ini adalah merupakan bidang pekerjaan Akuntansi Publik.

Demikian adalah  Bidang-Bidang Dalam Akuntansi, simak juga berbagai macam artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi ini. Terima kasih.

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan Manajemen Keuangan - Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan dan latar belakang terlaksananya kegiatan tersebut. Begitu pula halnya dengan akuntansi. Akuntansi memiliki tujuan dan latar belakangnya sendiri sampai tetap eksis di masyarakat. AKuntansi memegang peranan penting dalam perkembangan dunia ekonomi lokal maupun internasional. Lalu apakah Tujuan Manajemen Keuangan?



 
Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. Jadi manajemen harus bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan. Namun, perlu diingat, bahwa tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan. Jadi saham yang beredar adalah bukti kepemilikan, atau kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga pasar perusahaan itu, harga perusahaan tersebut adalah buah dari keputusan manajemen mengenai keputusan untuk investasi, lalu keputusan dalam pendanaan serta aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan berdampak pada harga saham para pemilik perusahaan.

Demikian adalah Tujuan Manajemen Keuangan, simak juga berbagai macam artikel lainnya di blog Sistem Informasi Akuntansi yang satu ini. Terima kasih.

Konsep Manajemen Keuangan

Konsep Manajemen Keuangan - Dalam kesempatan kali ini, blog Sistem Informasi Akuntansi akan membahas mengenai  Konsep Manajemen Keuangan. Manajemen keuangan adalah manajemen mengenai fungsi keuangan, dan fungsi manajemen keuangan merupakan bagaimana mempergunakan serta menempatkan dana yang ada. Jadi fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan harusnya dilaksanakan dengan baik mengingat fungsi fungsi yang ada saling berkaitan satu sama lain.




 
Seperti telah dibahas diatas, maka Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama

    Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana, ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal perusahaan

    Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana yang ada pada berbagai bentuk aset
 
    Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien.

Jadi, dengan demikian aktivitas aktivitas diatas tersebut, maka dengan kata lain fungsi pengambilan keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan manajemen aset (aktiva). Demikian adalah  Konsep Manajemen Keuangan, semoga bermanfaat.